Posts Tagged ‘ibu hamil’

3 Tahap dalam Melahirkan

January 19, 2010

Dalam proses melahirkan seorang ibu harus melewati 3 tahapan terlebih dahulu hingga akhirnya sang bayi bisa lahir ke dunia. Setiap kehamilan memiliki pola yang berbeda termasuk waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan.

Ada ibu yang membutuhkan waktu 10-20 jam untuk melahirkan, sementara ada ibu yang membutuhkan waktu lebih singkat dari itu.

Seperti dikutip dari Babycenter, Jumat (15/1/2010) tiga tahapan yang dilalui ibu dalam proses melahirkan adalah:

Tahap pertama: Kontraksi

Setelah kontraksi mulai datang secara teratur dan leher rahim relatif mulai semakin membesar, itulah awal dari proses persalinan. Kontraksi yang dirasakan semakin lama akan semakin kuat dan dalam waktu yang lebih dekat, bisa dimulai dari 10 menit sekali hingga akhirnya setiap 1 menit.

Saat kontraksi masih awal terjadi, ibu hamil sebaiknya berbicara dengan suami atau orangtua dan juga berjalan-jalan sedikit di sekitar rumah untuk memudahkan proses persalinan. Cobalah untuk tetap rileks, tenang serta menanamkan pemikiran yang positif mengenai kelahiran.

Jika kontraksi belum terjadi tapi air ketuban sudah pecah, sebaiknya segera ke rumah sakit agar bayi yang dikandung tidak keracunan atau kekeringan di dalam rahim.

Tidak mudah untuk menentukan berapa lama tahapan ini berlangsung, karena sebagian besar tergantung dari seberapa matang leher rahim serta seberapa sering dan kuat kontraksi yang dirasakan. Jika leher rahim sudah matang biasanya bukan pada bayi pertama, maka prosesnya bisa menjadi lebih cepat.

Saat kontraksi leher rahim sudah melebar hingga 10 cm atau disering disebut dengan pembukaan sepuluh, maka kemungkinan bayi sudah mulai turun dan akan memasuki tahapan selanjutnya. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dari leher rahim melebar 4 cm hingga 10 cm sekitar 4-8 jam.

Tahap kedua: Mendorong bayi untuk keluar

Setelah leher rahim melebar sepenuhnya, tahap kedua sudah dimulai yaitu mendorong bayi untuk keluar dari rahim. Jika bayi berada sangat rendah di panggul, maka ibu secara spontan akan mendorong bayi.

Tapi kalau bayi masih belum terlalu turun, ibu mungkin tidak akan spontan mendorongnya. Sebaiknya biarkan rahim bekerja sampai sang ibu merasakan adanya rangsangan untuk mendorong, dengan begitu ibu tidak akan terlalu kelelahan atau frustasi.

Jika ibu menggunakan epidural (pembiusan melalui tulang belakang) biasanya akan mengurangi sensasi untuk mendorong, sehingga ibu tidak akan merasakan apapun sampai kepala bayi telah keluar sedikit. Kesabaran diperlukan dalam proses melahirkansecara normal.

Seluruh tahapan kedua ini bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Jika tanpa epidural durasinya rata-rata sekitar 1 jam, tapi jika pernah melahirkan sebelumnya biasanya lebih cepat. Namun bila menggunakan epidural umumnya berlangsung lebih lama.

Tahap ketiga: Mengeluarkan plasenta

Beberapa menit setalah melahirkan, rahim biasanya mulai berkontraksi lagi untuk memisahkan plasenta dari dinding rahim. Jika sudah terlihat tanda-tandanya, dokter akan meminta ibu untuk mendorong secara lembut agar plasenta bisa keluar. Dan ini tidak akan sulit atau menyakitkan. Rata-rata hanya dibutuhkan waktu 5-10 menit saja.

Biasanya kontraksi rahim masih diperlukan untuk membantu memotong dan menutup pembuluh darah yang terbuka di tempat plasenta menempel. Jika kontraksi tidak dilakukan, maka bisa ada kemungkinan terjadi pendarahan.

Jika ibu ingin menyusui anaknya secara eksklusif, maka bayi akan diletakknya di dada sang ibu untuk mencari puting susu dan mengonsumsi ASI untuk pertama kalinya.

source : detik health

Cara Rileks untuk Ibu Hamil

January 19, 2010

Kehamilan kadang membuat perempuan stress karena tubuh mengalami perubahan besar agar bisa mendukung pertumbuhan bayi dikandungnya. Tapi ibu hamil harus tetap merasa rileks agar tidak mengganggu pertumbuhan janinnya.

Stres yang dialami saat hamil biasanya karena tubuh mengalami mual-mual yang membuat ibu hamil sulit beraktifitas atau juga ketakutan dalam menghadapi proses melahirkan.

Penelitian menunjukkan jika ibu hamil merasa stres, cemas dan tegang, maka bayi yang dikandung pun akan merasakan hal yang sama dengan ibunya.

Maka tidak ada salahnya untuk mengikuti beberapa tips berikut ini agar ibu hamil tetap merasa rileks, seperti dikutip dari Childparenting, Selasa (15/12/2009):

1. Meletakkan kaki sedikit lebih tinggi. Sakit di kaki dan pergelangan kaki adalah masalah yang umum terjadi terutama saat memasuki trimester ketiga.

Hal ini bisa dikurangi dengan duduk di kursi dan kaki diletakkan pada alas yang nyaman seperti bantal. Atau bisa juga dengan cara berbaring dengan meletakkan kaki sedikit lebih tinggi, hal ini bisa mengurangi pembengkakan.

2. Mendengarkan musik yang menenangkan. Luangkan waktu dari aktifitas yang membuat stres untuk sedikit menenangkan diri dengan mendengarkan musik santai. Duduk santai dan nyaman sambil menutup mata dan biarkan musik tersebut mengurangi kelelahan atau stres yang ada.

3. Melakukan pemijatan. Pemijatan sangat bagus untuk meredakan ketegangan dan relaksasi otot. Bila perlu mintalah pasangan untuk melakukannya atau pergi ke tempat pijat khusus untuk ibu hamil.

4. Cobalah melakukan refleksi. Refleksi adalah terapi alami yang dilakukan di kaki dan bisa memberikan pengaruh terhadap seluruh tubuh. Cara ini sangat santai, dapat meredakan ketegangan dan membantu meringankan setiap penyakit yang dialami saat hamil.

5. Melakukan yoga. Yoga yang khusus dilakukan saat hamil bisa membantu mengurangi stres yang dialami selama hamil serta membantu mengurangi kekhawatiran tentang proses melahirkan. Mintalah dokter untuk merekomendasikan kelas yoga yang benar.

6. Melakukan meditasi. Menenangkan pikiran sama halnya dengan membuat tubuh menjadi santai dan meditasi bisa sangat membantu. Cobalah melakukan meditasi dengan bantuan CD agar bisa dilakukan di rumah atau mengikuti kelas yang ada.

7. Tertawa. Tertawa adalah bentuk alami untuk terapi. Bertemu dengan teman-teman, menonton film komedi atau bersenang-senanag dengan pasangan dan keluarga bisa membaut ibu hamil menjadi rileks dan bayi pun juga merasa tenang.

8. Menghirup udara segar dan sinar matahari pagi. Cobalah untuk menghirup udara segar di pai hari sambil berjalan-jalan di sekitar rumah, karena udara yang segar dan sinar matahari di pagi hari bisa membantu membuat rileks.

9. Menikmati waktu bersama pasangan. Luangkan waktu untuk bersantai bersama pasangan bisa dengan menikmati makan malam bersama, pergi ke suatu tempat atau menikmati hiburan favorit berdua.

10. Nikmati air. Air adalah salah satu penyembuh alami, seperti menikmati kolam, mengambil sesi berenang khusus untuk ibu hamil atau bisa juga dengan berendam di bak mandi. Ini akan menghilangkan segala kelelahan dan membuat ibu hamil menjadi rilkes.

Nikmati saja kehamilan yang Anda jalani saat ini, dengan begitu Anda akan terbebas dari rasa stres dan tertekan. Karena ibu hamil sebaiknya selalu merasa tenang dan nyaman agar bayi yang dikandung juga merasakan hal yang sama.

source : Detik health

Makanan yang Boleh dan Tidak untuk Ibu Hamil Tiap Semester

January 19, 2010

Setiap ibu hamil harus memenuhi nutrisi yang tepat, karena hal ini bisa berdampak terhadap perkembangan bayi yang dikandungnya. Untuk itu ketahui dengan pasti makanan apa saja yang baik dikonsumsi selama hamil.

Terkadang banyak ibu hamil yang berpikir bahwa dirinya harus makan untuk dua porsi yaitu ibu dan anak yang dikandungnya. Padahal pola pemikiran seperti itu tidak benar, karena bisa saja nanti si ibu mengalami obesitas yang justru bisa membahayakannya.

Seperti dikutip dari Pregnancy, Selasa (15/12/2009) ada beberapa makanan yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil berdasarkan usia kandungannya, yaitu:

Trimester pertama (1-3 bulan).
Pada trimester pertama kehamilan merupakan saat-saat penting pertumbuhan awal janin, sehingga baik bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan sehat yang idealnya dilakukan sejak sebelum hamil. Terkadang saat trimester pertama ini perempuan mengalami morning sickness yang membuatnya sulit untuk makan dengan benar.

Pada trimester pertama ini hindari makan junk food, makanan olahan (instan) serta makanan atau minuman yang mengandung gula berlebih. Fokuskan makanan yang mengandung protein, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu serta lemak sehat. Usahakan mengonsumsi asam folat yang bagus untuk perkembangan otak janin di trimester pertama ini, asam folat bisa didapat dari sayuran hijau, biji-bijian atau dari suplemen.

Trimester kedua (4-6 bulan)
Ketika memasuki usia kehamilan trimester kedua, ibu hamil harus mulai memfokuskan diri pada upaya untuk menjaga keseimbangan berat badan dan makanan yang sehat. Karenanya saat trimester kedua ini penting untuk mengevaluasi pola makan ibu hamil.

Ketahui apakah sudah memenuhi 60 gram protein setiap hari, sembilan atau lebih porsi biji-bijian, tujuh porsi buah-buahan dan sayuran berwarna hijau, membatasi makanan tinggi lemak, garam dan gula karena bisa berakibat buruk pada janin yang dikandung. Serta hindari mengonsumsi ikan yang mengadung kadar merkuri tinggi seperti ikan pedang, king mackerel. Tapi bisa diganti dengan udang, salmon, lele dan tuna.

Trimester ketiga (7-9 bulan)
Saat memasuki trimester terakhir, pola makan si ibu harus disesuaikan dengan berat badan janin yang dikandungnya. Jika janin sudah memiliki berat cukup normal, maka ibu harus membatasi asupan makannya dan mulai sedikit melakukan diet karena pertumbuhan janin yang dikandung lebih cepat dibanding trimester sebelumnya. Meskipun orang hamil cenderung cepat merasa lapar, tapi lebih baik ibu hamil makan 6 kali dengan porsi kecil dibandingkan 3 kali makan dengan porsi besar.

Pada trimester ini kurangi asupan karbohidrat, karena bisa menambah bobot sang ibu yang nantinya mempersulit proses melahirkan. Namun, jangan lupa untuk tetap mengonsumsi 8 gelas air putih dan juga 1.000 miligram kalsium setiap harinya untuk membantu pertumbuhan tulang janin yang dikandung.
(ver/ir)

source : detik health